Anshar Mumtaza

Belajar dari sejarah ketika nabi Isa AS akan memulai perjalanan dakwahnya kepada Allah SWT, beliau bertanya “Siapakah penolong-penolongku (dalam perjalananku) kepada Allah (dengan menegakkan agamaNya)?” Orang-orang “Hawariyyuun” (penyokong-penyokong Nabi Isa AS) berkata: “Kamilah penolong-penolong (utusan) Allah. Kami telah beriman kepada Allah, dan saksikanlah (wahai nabi Allah) Sesungguhnya kami ialah orang-orang Islam (yang berserah bulat-bulat kepada Allah). Quran surat Ali Imron : 52.

Allah SWT pun menyerukan dalam Quran surat Ash-Shaf : 14 kepada orang yang beriman agar menjadikan diri mereka pembela-pembela agama Allah sebagaimana penyokong nabi Isa AS. Nabi Isa AS berkata “Siapakah penolong-penolongku (dalam perjalananku) kepada Allah (dengan menegakkan ugamaNya)?” Mereka (kaum hawwariyyun) menjawab: “Kamilah pembela-pembela (agama) Allah!”. (Setelah nabi Isa AS tidak berada di antara mereka) maka sepuak dari kaum Bani Israil beriman, dan sepuak lagi (tetap) kafir. Lalu Kami berikan pertolongan kepada orang-orang yang beriman untuk mengalahkan musuhnya, maka menjadilah mereka orang-orang yang menang.

Dalam perjalanannya, Mumtaza telah dibantu dan didukung oleh banyak anshor dari berbagai kalangan. Sungguh merupakan kebahagiaan bagi umat Islam bisa berkontribusi sebesar-besarnya menjadi bagian dari pembela-pembela agama Allah di Mumtaza sebagaimana kisah dukungan orang beriman kepada nabi Isa AS di atas.

Para Anshor Mumtaza menorehkan kiprahnya masing-masing sesuai bidang keahlian dan kecakapannya. Diantara mereka ada yang memangkas rambut santri setiap bulan, ada yang membawa semen, ada yang hadir membawa besi, ada yang merapat menurunkan beras, ada yang datang mengalirkan air, ada yang mampir memasang listrik, ada yang datang membuka kantin, ada yang mengetuk membawa meja, ada yang singgah meletakkan almari, ada yang kontak menyiapkan kasur, ada yang menjenguk menyiapkan ruang meeting, ada yang datang menyediakan hewan ternak, ada yang silaturahim menawarkan wakaf manfaat tanah hektaran, ada yang menyambangi memberi kerjasama pengelolaan lahan, ada yang membezuk mengirim ikan, ada yang rutin mendatangkan buah, ada yang rutin menhadirkan sayuran, ada yang meminta membayar listrik dan internet, ada yang datang menyediakan kebutuhan asatidz, dan lain sebagainya. Sungguh mereka telah berbuat sesuai dengan bidangnya masing-masing. Qul kullun ya’mal ‘alaa syaakilatih….

Selamat datang para anshar Mumtaza dalam keluarga pejuang agama Allah lainnya.